02/10
"Tuna."
"Makarel."
"Tuna."
"Makarel."
Kau memelototi Haru yang duduk di kursi tepat di seberang meja makan. Dia membalas dengan tatapan yang sama, mata sebiru lautannya menyala dengan keinginan dan tekad untuk membuatmu setuju dengannya untuk menyiapkan makarel lagi sebagai menu makan malam kalian.
"Aku ingin tuna." Katamu lagi seraya menyilangkan tangan untuk menunjukkan kepadanya bahwa kau tidak akan mengalah kali ini.
"Apakah kau hamil?"
Untuk sesaat keheningan menyelimuti kalian berdua sebelum kau akhirnya menjawab, ".. Tidak."
"Kalau begitu, ayo kita makan makarel."
"Haruuuuu!" Kau merengek, memprotes ketika dia berdiri dari kursinya dan pergi ke konter untuk membuka sekaleng makarel. Kau berpegangan pada lengannya dan terus merengek dalam upaya untuk menghentikan niatnya itu.
"[Name], lepaskan aku."
Kau dengan cepat menggelengkan kepalamu disertai mata yang berkaca-kaca.
Melihat ekspresi memohon di wajahmu, wajah Haru pun melunak dan dia menyentuhkan telapak tangannya ke pipimu. Kau tahu bahwa Haru tidak bisa mengabaikan ekspresi wajahmu itu, tidak peduli sekeras apa dia berusaha.
Kau merasa sedikit buruk karena mengambil keuntungan dari kelemahannya itu. Tapi kau tidak punya cara lain, cara yang bisa membuatmu terbebas dari Makarel hari ini.
"Aku ingin tuna .." Kau memohon sekali lagi dan melakukan yang terbaik dengan menatapnya bak anak kucing yang lucu.
Haru menghela napas. Perenang muda itu akhirnya menyerah dan menyetujui permintaanmu.
"Baiklah. Kalau begitu kita akan memasak keduanya. Tuna untukmu dan Makarel untukku."
Yah, itu tidak buruk. Setidaknya kau tidak perlu memakan makarel untuk hari ini. Tapi entahlah dengan besok, besoknya lagi, besoknya lagi, dan besoknya lagi karena Haru tidak akan pernah bosan dengan Makarel di setiap menu makan kalian.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top