Booth War

Subuh-subuh mereka sudah harus tiba di sekolah dan mempersiapkan tenda. Reiner dan Bertholdt membangun tenda untuk burger, kemudian memasang desain-desain yang sudah dipersiapkan oleh Krista dan kawan-kawan. 

"Oke, dengarkan aku! Nanti yang masak Jean, aku, dan Bertholdt. Siswa cewek lainnya sebarkan burger ke seluruh sekolah agar lebih mudah menjualnya. Mikasa, kamu jaga burger-burger kita dari Sasha!" Eren memberikan briefing sebelum pukul sembilan pagi dan festival ulang tahun sekolah dimulai.

"Siap, Eren!" Mikasa sudah siap mengintai setiap pergerakan Sasha yang memang sudah ngiler melihat semua burger dan daging itu.

Armin membuka peta sekolah dan menunjukkannya pada para SPG, "dengar, ini adalah titik-titik paling ramai nantinya, informasi berdasarkan pengalaman dan riset tahun lalu. Sebelum pukul 10 pagi, seseorang menjual cheeseburger di gerbang kota, kemudian setelah pukul 10, akan ada keramaian di titik kelas 3C yang membuat drama di titik ini. Di antara mereka ada artis nasional, jadi pasti ramai banget. Aku minta tiga orang jualan cheeseburger di sini. Begitu nampan kalian tinggal setengah, langsung kasih ke yang lain dan pulang ke booth untuk isi ulang, jelas? Pokoknya aku tidak mau ada titik-titik panas yang kosong!"

"Siap!" seru para SPG.

"Jangan lupa bawa penguat aroma untuk menarik selera makan mereka," Armin memasukkan botol yang mengeluarkan aroma sedap di saku celana masing-masing SPG untuk merangsang selera makan para target.

Setelah beres dengan para SPG, Armin menempelkan poster "beli 2 gratis 1" pada boothnya, kemudian label harga satu burger 7.000 karena Reiner dan Jean telah berhasil menemukan pabrik roti yang sangat murah sehingga dijual segitu bisa untung lumayan.

Kemudian terdengar suara tembakan dan papan banner cheeseburger mereka jatuh. 

"Kenapa bisa jatuh?" Eren segera melompat keluar, "siapa yang menjatuhkannya?"

Terdengar suara tawa Annie, dia sedang memegang pistol mainan peluru BB di tangannya, dan Ymir sudah tertawa bersama Hitch di sebelahnya. "Kalian pikir cuma kalian yang jual makanan di sini? Kelas kamu juga buka stand pesaing Cheeseburger. Hot Dog!"

Persis di seberang booth cheeseburger mereka, ada stand hot dog dari kelasnya Annie. Lebih buruk lagi, Ymir yang sekelas dengan mereka kini berkhianat ke kelas seberang.

"Ymir, kau pengkhianat!" seru Eren dengan geram.

"Biar saja! Siapa suruh kalian membuatku putus dengan Krista sayang!" Ymir tertawa.

"Bukan salah kami kalau dia putus denganmu! Kami bahkan tidak tahu kalau kalian sudah putus!" 

"Biarin! Yang penting, misi kami hari ini adalah membuat semua orang kenyang sehingga ga ada yang mau beli cheeseburger kalian!" kata Annie. 

Ketika mereka pergi, sadarlah Armin akan siasat Annie. "Eren, gawat!  Mereka pasti akan mengincar SPG-SPG kita!"

"Jean, kau masak yang benar! Aku akan menyelamatkan para SPG kita!" seru Eren kemudian berlari ke titik-titik dimana para SPG mereka sedang berjaga.

"Aku ikut, Eren!" Reiner melompat keluar dari booth dan mengejar Eren.

Tapi Jean tidak punya waktu untuk protes ditinggal sendirian, karena dia harus masak 1.000 cheeseburger.

Benar saja, Annie sedang menembaki SPG-SPG mereka dengan peluru BB. Para SPG menjerit ketakutan dan kesakitan, untung Eren dan Reiner cepat muncul dan menjitak Annie. 

"Hentikan! Jangan sakiti mereka!" 

Armin segera merampas pistol BB yang mereka gunakan untuk menyakiti para SPG itu, "sekarang kalian tidak bisa lagi mengganggu kami! Pulang ke booth hot dog kalian, sana!"

Annie sangat geram, sebelum pergi dia menendang nampan yang dipenuhi cheeseburger yang sedang dipegang oleh si SPG sehingga cheeseburger itu terbang. Kalau sampai mereka jatuh ke tanah, mereka bisa batal menjual 10.000 cheeseburger! Eren dan Reiner dengan cekatan menangkapi cheeseburger tersebut dan mengembalikannya ke nampan.

Tidak hanya itu saja, Annie rupanya menyewa Pieck sebagai SPG dan mata sayu Pieck yang seksi itu mengundang banyak pembeli cowok baik yang sedang kelaparan atau yang kekenyangan. 

"Kita harus pasang yang lebih seksi daripada Pieck!" kata Armin. Sebagai jawabannya semua orang yang saat itu ada di booth cheeseburger menatap Armin dengan kompak.

"Oh tidak, aku tidak mau. Jangan harap aku mau melakukannya lagi. Sudah cukup tahun lalu aku jadi prinses Disney!" kata Armin.

Mereka menyergap Armin sebelum kabur dan mendandaninya dengan seksi lalu memajangnya di depan booth cheeseburger. Armin menyerah dan bersolek seimut mungkin, "ciapah mawu cisburger???"

Para cowok langsung berpaling dari Pieck dan mengerubungi Armin.

"Dia itu cowok!"  Ymir segera menyerang Armin sehingga tereksposlah dadanya yang datar dan para pembeli cowok langsung bubar dan kembali mengerubuti Pieck.

"Habislah sudah," keluh Eren dengan kecewa karena booth mereka sepi, pembeli sibuk di lapak hot dognya Annie semua.

"Memangnya berapa penjualan kita?" tanya Armin.

"Baru 300-an," jawab Eren sambil memeriksa hasil hitungannya.

"Ya sudah, tidak apa-apa. Yang penting kita dapat pengalaman seru dan sekelas bisa bekerja sama demi satu tujuan," kata Armin.

"Ya, kau benar," Eren tersenyum.

"Eren, lebih baik kau bantu aku mempersiapkan cheeseburger lainnya karena para SPG itu sudah kembali dengan nampan kosong," kata Jean.

Para SPG itu memang kembali, tapi wajah mereka tegang bercampur antusias, "ayo cepat bikin cheeseburgernya! Semakin lama semakin banyak yang beli!"

"Iya, mereka suka dengan cheeseburgernya, katanya dagingnya sangat enak!" kata SPG lainnya.

Maka mereka cepat-cepat menumpuk cheeseburger pada nampan para SPG itu agar mereka bisa berjualan kembali.

"Wah ada apa ya?"

Tidak hanya SPG, tapi booth mereka semakin ramai saja. Semakin siang semakin banyak yang datang dan antre untuk membeli cheeseburger di booth mereka. Armin sampai harus ikutan membantu menggoreng burger agar mereka tidak kelamaan menunggu.

Mereka tidak mengerti apa yang terjadi tapi sebelum festival sekolah berakhir, 800 burger sudah habis terjual, bahkan nyaris 900 burger yang terjual.

"Memang tidak mencapai target sih, tapi aku senang hari ini cukup laris," kata  Eren sambil menyapu.

"Jean! Jangan duduk saja, ayo bantu aku bongkar tenda!" seru Reiner.

"Ogah! Dari tadi aku cape masak, kamu tidur, sekarang gantian!" balas Jean.

"Cih!" Reiner terpaksa bekerja sendiri. 

"Aku lapar," Jean mengambil sepotong burger dan melahapnya, matanya segera terbelalak merasakan daging cheeseburger itu, telinganya gemetar karena rasanya sangat enak!

"I-ini ..."

"Kenapa, Jean?" tanya Armin.

"Armin, kamu yakin Kakek memberi kita daging sapi?" tanya Jean, menyodorkan burgernya agar Armin tahu apa yang sedang dia bicarakan. Armin menggigit burger itu dan mengunyahnya. Reaksinya sama dengan Jean.

"Kurasa ini ... ini bukan daging sapi."

"Eh? Ngomong apa kalian?" tanya Reiner yang sedang berdiri di ujung tangga membongkar kerangka tenda.

"Burger ini, sepertinya bukan daging sapi, Reiner," kata Armin.

"Lah, memang bukan, kan?"

"Lalu daging apa?"

Reiner angkat bahu, "kuda. Sepertinya."


Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top