24
"Pffftt- bhahahahaha! Kau lihat wajah shock nya kemarin ga? Nghahahaa!" Seru (Name) tertawa kencang sambil menggebrak-gebrak meja di depannya
"Yah... Aku juga sedikit terkejut dengan keputusan Mikey sih" Balas laki-laki di hadapannya
Siang ini (Name) menghabiskan waktu bersama Mitsuya, entah menemani Luna dan Mana bermain atau sekedar berkeliling bersama. Dan sekarang mereka berdua sedang singgah di salah satu kafe langganan Mitsuya sambil membicarakan pemecatan Kisaki semalam. Mitsuya yang mengajak kok, karna kalau (Name) pasti ujung-ujungnya ke tempat ramen
Entah sudah berapa kali (Name) tertawa puas setiap mengingat kejadian semalam yang menurutnya lucu. Ekspresi Kisaki sukses menghiburnya
"Aduh duh... Perut ku jadi sakit sampai kebanyakan ketawa" Gumam (Name) memegangi perutnya
"Sepertinya kau cukup puas dengan hasil rapat semalam" Ucap Mitsuya
"Tentu! Selama masih ada Kisaki rasanya aku gabisa tenang!" Geram (Name) mengingat setiap kekacauan yang disebabkan oleh Kisaki
Terlalu asik mengobrol, kedua orang ini sampai tidak sadar kalau matahari sudah hampir sepenuhnya tenggelam. Mitsuya mengajak (Name) pulang karna menurutnya tak baik perempuan keluar di malam hari
"Oke, ayo!" (Name) berdiri dari tempatnya duduk lalu berniat berjalan di belakang Mitsuya
Namun baru berjalan beberapa langkah. Kepalanya tiba-tiba di hantam oleh pusing yang teramat sangat, kedua kupingnya berdenging, di tambah semua tenaga (Name) seolah hilang begitu saja
Bukan, rasa sakit di kepala ini bukan darah rendah yang biasa (Name) alami. Kakinya sempat gemetar sebelum akhirnya tak bisa lagi menahan beban tubuh (Name) dan terjatuh
"(Name)!?" Mitsuya yang panik sekaligus terkejut karna (Name) tiba-tiba tak sadarkan diri menepuk-nepuk sebelah pipi (Name), berharap gadis itu segera sadar
"Kau ini kenapa..." Tanpa pikir panjang Mitsuya berlari keluar dari kafe, berniat membawa (Name) ke rumah sakit sambil menggendong gadis itu di punggungnya
Tapi di pertengahan jalan dia tak sengaja berpapasan dengan Chifuyu. Pemuda bersurai blonde tersebut tak kalah terkejut melihat Mitsuya menggendong (Name) yang sudah pingsan, namun ia langsung teringat kejadian seperti ini pernah terjadi sebelumnya. Jadi Chifuyu menyuruh Mitsuya membawa (Name) kerumah saja
Meski awalnya Mitsuya sempat menolak dan mengatakan saran Chifuyu adalah hal yang bodoh. Namun akhirnya dia setuju setelah Chifuyu menjelaskan. Ya siapa yang ga panik ada orang-orang tiba-tiba pingsan gitu aja
"Kau yakin?" Tanya Mitsuya sekali lagi
"Iya, tidak papa" Balas Chifuyu lalu membuka pintu apartement milik (Name)
"Maaf lancang, (Name)-san" Gumam Chifuyu sebelum masuk
Mitsuya menidurkan (Name) di atas kasur, tidak lupa menyelimuti seluruh tubuh gadis itu agar tidak kedinginan. Dia masih mengingat ucapan (Name) yang mengaku kalau dia tidak suka dingin
"Kalau tidak salah kau bilang (Name) pernah pingsan seperti ini juga? Lebih tepatnya kapan?" Tanya Mitsuya melirik Chifuyu. Mereka berdua belum keluar dari kamar (Name)
"Belum lama ini. Tapi kurasa (Name)-san hanya pingsan biasa, dia pernah bilang pada ku kalau dia punya darah rendah. Jadi kurasa karna itu?" Jawab Chifuyu masih menatap (Name)
"(Name)-san juga bilang pada ku kalau dia pingsan seperti ini lagi kita tidak perlu khawatir" Lanjutnya
Sebenarnya setengah penjelasan Chifuyu itu bohong. Dia juga sama khawatirnya dengan Mitsuya. Tapi mana mungkin dia memberitahu alasan yang sebenarnya kenapa (Name) bisa pingsan kan?
Terlebih Chifuyu masih belum puas dengan jawaban (Name) waktu itu
"Kau pulang saja, biar aku yang menjaga (Name)-san" Chifuyu menarik kursi yang ada di kamar (Name) ke samping ranjang lalu duduk
Satu alis Mitsuya terangkat. Pulang? Seenaknya dia disuruh pulang? Lalu membiarkan Chifuyu berduaan dengan (Name)? Mana mungkin
"Aku juga akan menunggu disini"
"Kau punya dua adik yang harus dijaga kan? Lagipula ini sudah malam"
Mitsuya berdecih kesal. Memang benar Mana dan Luna pasti sedang sendirian dirumah sekarang
"Berani menyentuh (Name) bahkan dengan ujung jari mu, aku sendiri yang akan menghajar mu"
Mitsuya menutup pintu kamar (Name) sedikit kasar. Mau tak mau dia terpaksa pulang karna ada Mana dan Luna yang menunggunya dirumah
Chifuyu menghela nafas panjang. Ada sesuatu yang membuat hatinya kesal, tapi dia tidak tau apa
Namun ada satu hal lagi yang Chifuyu dapat. Dengan begini berarti Takemichi sudah kembali ke masa depan kan?
🌸🌸🌸
Empat hari kedepan pun (Name) masih tidak ada tanda-tanda akan sadarkan diri. Atau setidaknya itulah yang dipikirkan Chifuyu. Chifuyu yang memang sudah menjaganya dari awal, memutuskan untuk keluar sebentar
Dan tak berselang lama setelah Chifuyu meninggalkan rumah (Name), kelopak mata gadis itu perlahan terbuka. Butuh waktu lumayan lama baginya untuk menyesuaikan cahaya matahari yang masuk
"Ugh...pala ku..." Perlahan (Name) bangun dari posisi tidurnya lalu bersandar pada kepala tempat tidur
(Name) memperhatikan sekitar tak ada orang. Baguslah, jadi dia tidak perlu merepotkan seseorang lagi
Berdecak kesal, (Name) sama sekali tidak bisa melihat sekitarnya dengan benar karna pusing yang masih terasa
Terlalu lama tak sadarkan diri sungguh mengganggu kehidupan barunya
Setengah jam ia habiskan hanya untuk mengumpulkan tenaga agar bisa beranjak dari tempat tidur. Dengan kaki yang masih sedikit gemetar, (Name) mencoba berdiri
Sayangnya kedua kakinya masih lemas. Hampir (Name) terjatuh kalau saja laki-laki yang tiba-tiba datang tak menahannya
"Hati-hati"
(Name) mengadah melihat siapa yang baru menolongnya
"Eh? Mitsuya?"
Yap, Kakak tertua dari tiga bersaudara itu menangkap tubuh (Name). Ternyata selain Chifuyu, Mitsuya juga terkadang datang melihat keadaan (Name)
"Kau baru sadar?" Tanya Mitsuya lalu membantu (Name) duduk di tepi kasur
"Yah... Hahaha..."
"Aku sudah membawakan mu sup hangat di meja, makanlah saat kau lapar" Mitsuya tahu (Name) belum makan apa-apa sejak empat hari yang lalu
"Terimakasih loh, sampai membuat mu repot begini" Ucap (Name) tersenyum canggung
"Kau baru sadar kenapa langsung berdiri? Bodoh" Ucap Mitsuya mengalihkan pembicaraan
"Ya aku kan penasaran ihh, siapa tau bisa langsung jalan"
"Tunggu disini"
Terpaksa (Name) menuruti perintah Mitsuya dan menunggu di kasur sedangkan Mitsuya keluar dari kamar (Name) karna harus mengambil sesuatu. Setelah lima menit terlewat, Mitsuya kembali sambil membawa nampan berisi sup serta teh hangat diatasnya
"E-eh kau ga perlu sampai begini" (Name) reflek ingin membantu Mitsuya karna tidak mau membuatnya repot
"Kau diam saja"
(Name) tahu betul apa yang akan Mitsuya lakukan. Makanya dia berusaha menolak karna kalau tidak dia ga yakin hati kecil mungilnya akan kuad atau tidak
"Mitsuya, aku bisa makan sendiri. Aku tidak lumpuh kau tau"
"Kau yakin? Tangan mu masih gemetar"
Benar saja. Tangan (Name) ternyata masih sedikit gemetar walau tidak di gerakan
"Aku gamau"
"Makan."
"Aku bisa makan sendiri"
"Buka mulut"
(Name) kayaknya udah capek banget, makanya dia hanya bisa pasrah. Masa bodo sama jantungnya yang udah disko
Mitsuya sendiri sudah terbiasa menyuapi anak kecil begini. (Name) tak ada bedanya dengan Mana dan Luna jika sudah susah makan
"Tapi janji bawa aku jalan-jalan nanti, deal?" Ucap (Name) dengan mulut penuh
"Iya iya, habiskan dulu makanan mu"
"Diterima"
***
Lusa, Mitsuya benar-benar menempati janjinya membawa (Name) jalan-jalan. (Name) sudah benar-benar pulih sekarang
Ya iya lah gimana ga cepet sembuh kerjanya cuman makan tidur seharian
"Mmhh! Rotinya enak banget! Mau ga?" (Name) menyodorkan roti di tangannya yang sudah tersisa setengah pada Mitsuya
"Untuk mu saja" Jawab Mitsuya tersenyum tipis melihat (Name) makan sangat lahap
Kini mereka berdua berada di Shinjuku karna (Name) yang meminta. Sekali-sekali maen yang agak jauh lahh
"Oi oi, sepertinya ada yang sedang kencan disini"
Suara yang menggangu telinga tersebut membuat Mitsuya dan (Name) menoleh bersamaan kebelakang. Kumpulan preman memakai jaket yang sama membuat (Name) menelan ludah kasar. Sial, dia lupa tentang ini
"Tenjiku anjink" Gumam (Name) karna kesal waktu berduaan dengan Mitsuya jadi terganggu
Mitsuya sudah sigap berdiri di depan (Name)
"Tetap di belakang ku" Ucapnya
Lalu, lelaki berbadan besar yang seingat (Name) bernama Mochi muncul dan langsung menghajar Mitsuya yang tentu mendapat perlawanan dari pemuda bersurai light lilac itu
"Lama tak bertemu, (Name)" Seseorang yang entah kapan sudah berdiri di belakang (Name) menarik pundak kanan gadis itu agar menjauh dari Mitsuya
"Ran!? Rindou!?" Seru (Name)
"Mi-Mitsuya!" Ketika (Name) ingin menolong Mitsuya yang terkapar karna kepalanya di timpuk dengan batu oleh Ran. Lagi-lagi seseorang membekap mulutnya dari belakang menggunakan saputangan
"Hmphh! Hajdhshshsjhzra!!"
Translate: anjeeeenggggg!
"Maaf, tapi aku akan membawa ratu ku ke tempat yang seharusnya"
Suara yang masih terdengar asing bagi (Name) memasuki pendengaran. Dan tiba-tiba saja kesadaran (Name) menghilang karna tengkuk lehernya di pukul oleh orang yang sama
"Akhirnya aku berhasil mendapatkan mu, (Full Name)"
Tbc
❣️Buabye
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top